Pemerintah Provinsi Lampung Mengikuti Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Idul Fitri 2024

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengikuti Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Idul Fitri 2024 melalui Virtual Meeting di Ruang Command Center Lt. II Diskominfotik Provinsi Lampung, Senin (01/04/2024).

Pada kegiatan Apel Siaga juga dilaksanakan Gerakan Pangan Murah dan pelepasan puluhan mobil pangan ke berbagai titik di Jakarta dan sekitarnya.

Gerakan Pangan Murah ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan gejolak inflasi pangan jelang Hari Raya Idul Fitri 2024 yang disebabkan oleh meningkatnya permintaan bahan pangan secara signifikan jelang lebaran.

Adapun Gerakan Pangan Murah akan diselenggarakan di 38 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota melalui fasilitas distribusi dari wilayah produsen yang mengalami surplus ke wilayah konsumen yang mengalami defisit, serta menyalurkan bantuan pangan ke masyarakat berpenghasilan rendah sekaligus melakukan pengawasan ketat terhadap harga pasar.

Dalam Gerakan Pangan Murah tersebut, tersedia berbagai kebutuhan pokok seperti beras, minyak, daging, telur, gula, bawang merah, bawang putih, dan lain-lain. Dimana nantinya kebutuhan pokok tersebut dapat dibeli oleh masyarakat dengan harga di bawah harga pasar.

Gerakan ini juga merupakan upaya pemerintah yang dalam hal ini Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan jelang Hari Raya Idul Fitri 2024.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyampaikan bahwa Badan Pangan bersama BUMN Pangan, Stakeholders Pangan, para asosiasi yang hadir, beberapa orang-orang di produksi, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri beserta jajarannya, serta seluruh Pemprov dan Pemda di Indonesia akan melakukan Gerakan Pangan Murah sampai tanggal 9 April.

“Kita harapkan masyarakat di seluruh Indonesia bisa mendapatkan kebutuhan pokok mempersiapkan lebaran dengan baik,” ujarnya.

Adapun menurut Menteri Pertanian Republik Indonesia, Amran Sulaiman, terdapat tiga hal yang menyebabkan produksi menurun, yaitu El Nino yang merupakan kekeringan berkepanjangan sampai bulan Juli, pupuk yang hanya 50% dari kebutuhan sebab harga bahan baku pupuk tingkat dunia naik dua kali lipat sehingga kuantumnya turun 50%, serta sistem, izin pengambilan pupuk, dan regulasi yang dibangun belum sempurna.

“Tiga hal ini kami fokus menyelesaikan di saat kami ditakdirkan kembali menjadi menteri pertanian,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti, memaparkan catatan terkait Indeks Perkembangan Harga (IPH) Minggu Ke-4 Maret 2024 berdasarkan data SP2KP (pencatatan tanggal 25 s.d 28 Maret 2024). Dalam paparan tersebut, disampaikan bahwa secara nasional, jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan IPH pada minggu ke-4 Maret naik dibandingkan pada Februari 2024.

Kenaikan IPH Maret yang lebih tinggi dibanding Februari 2024 menunjukkan harga pangan strategis masih lebih tinggi di Maret 2024. Namun demikian, jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan IPH pada minggu ke-4 Maret berkurang dibanding minggu ke-3 Maret.

Adapun di Pulau Sumatera, komoditas penyumbang utama IPH minggu ke-4 Maret Tahun 2024 adalah cabai merah, daging ayam ras, dan beras. Di Pulau Jawa, komoditas penyumbang utamanya adalah daging ayam ras, telur ayam ras, dan beras. Sedangkan, di luar Pulau Jawa dan Sumatera komoditas penyumbang utamanya adalah daging ayam ras, beras, dan cabai rawit.

Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, turut menyampaikan bahwa memasuki hari ke-21 Bulan Ramadan ini harga-harga cenderung turun. Hal ini sebagaimana yang telah disampaikan oleh PLT BPS dan pantauannya setiap hari ke pasar terutama di Jawa, Bali, dan Sumatera. Untuk itu, Ia berterimakasih kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi.

“Ada beberapa yang masih harganya cukup tinggi, tapi saya kira sebagian besar terutama Jawa dan Sumatera, harga-harga sudah mulai terkendali karena produksinya juga meningkat. Tadi Pak Mentan juga sudah memaparkan kepada kita, jagung produksinya berlebih, bahkan harga sekarang cenderung turun. Beras juga produksinya beberapa bulan ini juga tinggi di atas kebutuhan, sehingga juga di beberapa daerah harga sudah mulai turun,” ucapnya.

Mendukung paparan Plt. Kepala Badan Pusat Statistik dan Menteri Perdagangan RI, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir Balaw, turut menyampaikan bahwa 3 komoditas teratas yang mengalami kenaikan adalah telur ayam ras di 297 daerah Kabupaten/Kota, bawang putih di 273 daerah Kabupaten/Kota, dan minyak goreng di 267 daerah Kabupaten/Kota.

Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri juga mengimbau terkait langkah-langkah menjaga ketersediaan keterjangkauan harga di daerah pada Bulan Puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H Tahun 2024, yaitu mengintensifkan pemantauan dan sinergi pengawasan, mengintensifkan optimalisasi intervensi pasar, memastikan ketersediaan stok dan pasokan komoditas pangan, memastikan kelancaran distribusi pasokan pangan, peninjauan dan koordinasi penetapan kebijakan tarif daerah, serta penjelasan kepada masyarakat terkait ketersediaan bahan pokok. (An).

 1,330 total views

About The Author

Reply