Pasar Simpang Propau Kumuh dan Semrawut, Pedagang Pertanyakan Penarikan Retribusi

CatatanLampung, Lampung Utara, Minggu (20/7/2025) – Kondisi Pasar Simpang Propau yang berada di Desa Bandar Kagungan Raya, Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten Lampung Utara, menuai keluhan dari para pedagang dan masyarakat. Pasar yang menjadi pusat aktivitas ekonomi harian ini dikeluhkan akibat buruknya pengelolaan sampah.

(Sumber vidio: Suhaili Fijay/Cl)

Pantauan CatatanLampung di lokasi, tumpukan sampah terlihat berserakan di sekitar area menuju pasar. Bau menyengat sangat mengganggu, terutama saat cuaca panas atau setelah hujan. Sampah yang dibuang sembarangan tak hanya mengganggu kenyamanan pedagang, tetapi juga pejalan kaki dan pengunjung yang hendak berbelanja.

“Kami bayar retribusi sampah Rp4000 per hari, sampah hendaknya dibersihkan, sehingga kami sebagai pedagang juga nyaman,” keluh Sahri, salah satu pedagang pasar, saat diwawancarai di lokasi, Minggu (20/7).

Hal senada disampaikan oleh Agus, pedagang lainnya, yang menyebut betul ada penarikan dana kebersihan sebesar Rp4000 per hari.

Tidak hanya pedagang, masyarakat sekitar dan pengunjung pasar pun merasa terganggu. Azizah, seorang pejalan kaki, mengatakan dirinya kerap menghindari jalur menuju pasar karena bau sampah yang menyengat.

Kepala Desa Bandar Kagungan Raya, Imzak Zulkarnain, membenarkan kondisi sampah yang terbengkalai. Ia menyebut bahwa bila ini berlarut akan berdampak negatif pada kesehatan.

“Pasar ini sangat potensial karena melayani kebutuhan beberapa desa sekitar seperti Simpang Propau, Kali Balangan, Suka Maju, Tanjung Iman, Blambangan Pagar, dan lainnya. Namun sayangnya, tidak dikelola dengan baik,” ujar Imzak.

Imzak Zulkarnain berharap pemerintah daerah serta Dinas Perdagangan, segera turun tangan menata kembali Pasar Simpang Propau. Harapannya, kondisi pasar menjadi lebih bersih, nyaman, dan mampu menarik lebih banyak pembeli. (Suhaili Fijay/Cl).

Judul: Pasar Simpang Propau Kumuh dan Semrawut, Pedagang Pertanyakan Penarikan Retribusi
Editor: Suprianto

About The Author

Reply