Kerja Sama Lintas Sektor di Desa Pagar, Berhasil Turunkan Angka Stunting

CatatanLampung, Lampung Utara, Kamis (14/8/2025) – Pemerintah Desa Pagar, Kecamatan Blambangan Pagar, menggelar kegiatan Rembuk Stunting sebagai bentuk komitmen dalam pencegahan dan penanggulangan stunting di tingkat desa. Acara berlangsung di aula kantor desa pada Kamis (4/8/2025).

(Sumber foto: Suhaili Vijay/Cl)

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Pagar, Adi Sopyan; Sekretaris Kecamatan Blambangan Pagar, Sigit Rianto, SKM., M.Kes.; Babinsa Pelda Andika Cahyadi; Pendamping Kecamatan, Achmad Mukoddas, S.H.; Pendamping Desa, Kuncoro Dwi Saputro, S.T. dan Bohari; Ketua BPD Desa Pagar, Titin Waltini; Ketua LPM Desa Pagar, Firmansyah; perwakilan Puskesmas Blambangan Pagar dan Postu Pagar; kepala dusun; serta ketua RT se-Desa Pagar.

Kepala Desa Pagar, Adi Sopyan, dalam sambutannya menjelaskan bahwa Rembuk Stunting merupakan langkah strategis untuk mendukung program pemerintah pusat dalam penanganan dan penanggulangan stunting, khususnya gizi buruk pada anak usia dini di lingkungan masyarakat.

“Rembuk Stunting ini bertujuan menyusun rencana kerja lintas sektor untuk menurunkan angka gizi buruk bagi anak usia dini. Saat ini, terdapat enam anak yang masih mengalami stunting di Desa Pagar,” ujar Adi Sopyan.

(Sumber foto: Suhaili Vijay)

Ia menegaskan, stunting adalah masalah serius yang memerlukan penanganan tepat dari dinas kesehatan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Karena itu, pihaknya menggandeng jajaran pemerintah desa, BPD, kader posyandu, PKK, bidan desa, petugas gizi puskesmas, tokoh masyarakat, perwakilan PAUD, hingga pihak kecamatan.

Berkat kerja sama semua pihak, jumlah anak penderita stunting di Desa Pagar berhasil ditekan dari sepuluh anak pada 2024 menjadi enam anak pada 2025.

Sekretaris Kecamatan Blambangan Pagar, Sigit Rianto, SKM., M.Kes., yang hadir mewakili camat, menyampaikan apresiasi atas penurunan tersebut. Ia berharap penanganan stunting dapat terus dilakukan secara efektif dan tepat sasaran.

“Kami menekankan pentingnya sinergi antara dinas kesehatan dan peran masyarakat dalam memberi perhatian serius pada penanganan stunting. Harapan kami, generasi muda Desa Pagar dapat tumbuh menjadi SDM yang sehat, cerdas, berkualitas, dan berakhlak mulia,” ungkap Sigit.

Sementara itu, Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa Pagar, Uci Indra Sari, melaporkan bahwa pada 2024 terdapat sepuluh balita stunting dari total 135 balita. Pada 2025, jumlahnya menurun menjadi enam balita. Ia juga menyampaikan realisasi pengadaan berbagai kebutuhan penanganan stunting, seperti alat tensi darah, doppler, obat-obatan, stik asam urat, stik kolesterol, stik gula darah, timbangan, alat ukur, meja, kursi, dan ATK. Namun, beberapa pengajuan seperti pembangunan Poskesdes, penyediaan makanan bergizi, serta peralatan tambahan masih menunggu realisasi.

(Sumber foto: Suhaili Vijay/Cl)

Pendamping Kecamatan Blambangan Pagar, Achmad Mukoddas, menambahkan bahwa pihaknya akan mengusulkan kembali kebutuhan tersebut dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).

“Mari kita berharap pengajuan ini dapat terealisasi, termasuk untuk honor bagi para petugas posyandu yang berperan aktif memantau kesehatan anak dan memerangi stunting,” pungkasnya. (Suhaili Vijay).

Judul: Kerja Sama Lintas Sektor di Desa Pagar, Berhasil Turunkan Angka Stunting
Editor: Suprianto

 174 total views

About The Author

Reply