Shelvy menilai, kelancaran arus balik penyeberangan pada Angkutan Lebaran ini tidak lepas dari dukungan dan sinergi Pemerintah Provinsi Lampung dan seluruh jajaran yang turut aktif membantu dalam mensosialisasikan kebijakan selama layanan arus balik Lebaran, sehingga dapat berjalan lancar, aman dan terkendali. Termasuk sosialisasi bagi pemudik agar melakukan reservasi tiket arus balik melalui tiket online Ferizy maksimal H-1 keberangkatan, dan tiba di pelabuhan sesuai dengan jadwal yang tertera di tiket.
“Terima kasih kepada Bapak Gubernur Lampung beserta jajaran, Kadishub Provinsi Lampung, dan juga Kadiskominfotik Provinsi Lampung yang telah banyak membantu dan bersinergi sehingga arus balik penyeberangan berjalan lancar dan terkendali. “Tentunya kesuksesan dalam penyelengaraan layanan arus balik Lebaran ini merupakan pencapaian positif kita bersama dalam menghadirkan pelayanan prima kepada pemudik,” tutur Shelvy lagi.
Diungkapkan, secara data akumulatif, pemudik bertiket yang tiba di pelabuhan Bakauheni saat arus balik mencapai 98,2 persen. Bila dibandingkan arus mudik dimana jumlah tidak bertiket mencapai 32 persen atau sekitar 19.000 kendaraan. “Pencapaian pada arus balik Lebaran ini luar biasa, dimana sosialisasi dan edukasi yang dibantu oleh Pemprov Lampung dan jajaran mendapatkan respon positif dari masyarakat atau pengguna jasa yang patuh untuk membeli tiket maksimal H-1 keberangkatan dan tiba di pelabuhan sesuai jadwal,” tegasnya lagi.
Selain itu, konsistensi penerapan sistem penundaan (delaying system) yang kembali diterapkan oleh Polda Lampung dan seluruh aparat pendukung melalui penyediaan titik zona penyangga (buffer zone) di rest area, menjadi _key success_ dalam kelancaran arus balik sebagai upaya menyeimbangkan antara kapasitas pelabuhan yang tersedia dengan jumlah kendaraan yang masuk ke dalam pelabuhan.
Sebaliknya, pergerakan arus balik dari Pulau Jawa menuju Sumatera pada H+6 tercatat sebanyak 41.327 orang telah menyeberang, diikuti kendaraan roda dua sebanyak 1.226 unit, roda empat sebanyak 6.276 unit, dan total produksi seluruh kendaraan pada H+6 sebanyak 10.163 unit.
“Secara akumulatif realisasi produksi penumpang yang telah kembali ke Pulau Sumatera dari Jawa mulai HH s/d H+6 sebanyak 346.744 orang atau mencapai 100% bila dibandingkan jumlah penumpang yang berangkat dari Pulau Sumatera pada arus mudik (H-7 s/d H) sebanyak 345.536 orang,” tutur Shelvy.
Sedangkan total kendaraan secara akumulatif yang telah kembali dari Jawa ke Pulau Sumatera mulai HH s/d H+6 sebanyak 70.894 unit atau mencapai 110% dibandingkan jumlah kendaraan yang berangkat dari Pulau Sumatera saat arus mudik sebanyak 64.299 unit kendaraan. (Ang)
3,982 total views